Analisis Semiotika: Humor Seksis Dalam Acara Komedi “Lapor Pak!”

Adinna Islah Perwita, Eyora Jasmine Kinasih, Alfian Muhazir

Abstract


Humor seksis adalah humor yang merendahkan perempuan menyangkut tubuhnya, pemikirannya dan perasaannya. Humor jenis ini terus berkembang baik di lingkungan masyarakat maupun di media massa. Adanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis humor seksis yang ada di acara komedi “Lapor Pak!” Trans 7 Episode 1 April 2021 yang dibintang tamui oleh Ariel Tatum. Episode ini menjadi episode dengan penonton terbanyak di tahun 2021. Untuk menganalisis penelitian ini, maka menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika milik John Fiske. John Fiske membagi level analisisnya menjadi tiga, yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Hasil analisis yang ditemukan adalah pada level realitas, humor seksis dibawakan oleh para komedian yang dominan laki-laki melalui pengucapan kata-kata yang didukung dengan bahasa tubuh, ekspresi serta penampilan komedian. Kemudian pada level representasi, menghasilkan narasi seksis secara implisit yang didukung dari pengambilan angle gambar. Sedangkan pada level ideologi ditemukan bahwa humor seksis lebih mengarah pada merendahkan posisi perempuan, melihat perempuan dari segi fisik dan sebagai objek seksual semata. Humor seksis yang berkembang tersebut berdampak pada langgengnya nilai-nilai patriarki, seperti menggambarkan perempuan sebagai sosok yang ada posisi kedua setelah laki-laki. Humor seksis juga termasuk kekerasan simbolik karena bermakna merendahkan perempuan namun secara halus dan tidak disadari oleh korban sehingga tidak adanya penolakan dari korban.

Full Text:

PDF

References


Elisabeth, R., & Adim, A. K. (2022). Representasi Humor Seksis Pada Program Tonight Show di NET.TV. E-Proceeding of Management, 9(2), 1164–1173. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/17781

Gusnita, C. (2017). Kekerasan Simbolik Berita Kriminal di Media Massa. Deviance Jurnal Kriminologi, 1(1), 71–82.

Hermawan, F. F., Waskita, D., & Sulistyaningtyas, T. (2017). Bahasa, tubuh, dan paradigma patriarki dalam humor kontemporer indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra UPI, 17(1), 30–41.

Iskandar, D. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. Pati: Maghza Pustaka.

Jannah, P. M. (2021). Pelecehan Seksual, Seksisme dan Bystander. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 2(1), 61–70.

Juditha, C. (2015). Gender dan seksualitas dalam konstruksi media massa. Jurnal Simbolika Research and Learning in Communication Study, 1(1).

Murtopo, B. A. (2018). Peranan Perempuan Dalam Media Sosial. Jurnal Cakrawala IAINU Kebumen, Manajemen Pendidikan Islam (MPI), 2(2), 14–24.

Novarisa, G. (2022). Dominasi Patriarki Berbentuk Kekerasan Simbolik Terhadap Perempuan Pada Sinetron. Jurnal Yaqzhan, 08(02).

Novira, N. (2020). Humor Seksis? Please Jangan dilakuin! http://yayasanpulih.org/2020/07/humor-seksis-please-jangan-dilakuin/ diakses pada 17 Januari 2024.

Puspita, D. F. R., & Nurhayati, I. K. (2018). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Realitas Bias Gender Pada Iklan Kisah Ramadhan Line Versi Adzan Ayah. ProTVF: Jurnal Kajian Televisi Dan Film, 2(2), 157–171.

Syafwandi, S., & Zubaidah, Z. (2018). Makna Filosofi Ornamen Hias Tradisional Minangkabau Masihkah Relefan Dengan Pola Kehidupan Masyarakat Sekarang. Ranah Seni: Jurnal Pendidikan Seni, Seni Dan Desain, 12(01), 489–500.

Utama, C. P., Wulan, D. N., & Jati, A. N. (2023). Humor Seksis: Bentuk Pelecehan dalam Sudut Pandang Perempuan. Jurnal Kultur, 2(2), 139-149.

Vera, N. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.